Kamis, 27 Desember 2012

ALAT PENGUMPUL DATA (BAB 9)


A.            MENGENAL ALAT PENGUMPUL DATA
Dalam rancangan penelitian perku data. Untuk memperoleh data yang dimaksud, seorang peneliti biasanya menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data. Dengan demikian, kedudukan suatu skala/instrumen pengumpul data dalam proses penelitian sangat penting karena kondisi data tergantung alat (instrumen) yang dibuat.
Jika peneliti menggunakan instrumen yang tidak bermutu, maka hasil yang didapat juga tidak jauh dari mutu alat pengumpulnya. Penggunaan instrumen penelitian berkaitan dengan teknik apa yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data.
Pasangan metode dan instrumen pengumpulan data adalah sebagai berikut :
No
Jenis Metode
Jenis Instrumen
1
Angket (questionnaire)
Angket, check list (daftar cocok), skala (scale), inventori (inventory)
2
Wawancara (interview)
Pedoman wawancara (intyerview guide), check list (daftar cocok)
3
Pengamatan (observasi)
Lembar pengamatan(obsevation sheet), panduan pengamatan, panduan observasi (obsevation schedule), daftar cocok
4
Tes
Soal tes, inventori
5
Dokumentasi
Check list (daftar cocok), tabel
 Berikut merupakan beberpa intrumen yang dimaksud :
1.      Angket
Merupakan daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi angket tersebut bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan. Angket dibagai dalam tiga bagian, yaitu :
a.       Angket tertutup, yaitu angket yang disajikan dengan serangkaian alternatif, sedangkan responden cukup memberi tanda silang, melingkar, ataupun mencentang (sesuai permintaan) pada jawaban yang dianggapnya sesuai dengan keadaan dirinya.
Contoh :
Pernyataan
Alternatif  Jawaban
Siapa pun, meski orang tua     sekalipun jika bertentangan dengan keiinginan saya, akan saya tentang
       A. Sangat Setuju    B. Setuju
        C. Ragu-ragu 
        E.    Tidak Setuju 
        F.    Sangat Tidak Setuju

b.      Angket terbuka, yaitu angket yang disajikan dalam bentuk pertanyaan dan responden dipersilahkan untuk menuliskan jawaban sesuai dengan yang dipikirkan dan dirasakannya sendiri. contoh :
Bagaimana pendapat saudara tentang pelaksanaan pemili tahun lalu?
c.       Angket campuran (semi terbuka, semi tertutup), yaitu gabungan angket terbuka dan angket tertutup. Contoh :
Pernyataan
Alternatif jawaban
Menurut saudara, apakah pemilu harus dipercepat pelaksanaannya?
ya
Berikan alasannya . . . . . . . .
tidak
Berikan alasannya . . . . . . .. .
2.      Daftar Cocok (Check List)
Sebenarnya daftar cocok juga merupakan angket yang dalam pengisiannya responden hanya memberi tanda cek (   ) atau silang (x) dikolom yang telah disediakan
Contoh :
3.      Skala (Scale)
Merupakan instrument pengumpul data yang bentuknya hampir sama dengan daftar cocok atau angket model tertutup, namun alternatif jawabannya merupakan perjenjangan.
Contoh :
Pernyataan
Alternatif Jawaban
Manusia dilahirkan di dunia    sebenarnya nasibnya sudah ditentukan sebelumnya, hingga kita tidak usah mengubahnya lagi.
(dikutip dari Idrus, 1991)
  A. Sangat Setuju
  B.  Setuju
  C. Ragu-ragu
  D.  Tidak Setuju
  E.  Sangat Tidak Setuju

B.            TEKNIK OBSERVASI
Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis. Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) dan nonpartisipatif.
Beberapa hal yang perlu dipahami dan dilakukan oleh para observer :
1. Cari terlebih dahulu informasi selengkap-lengkapnya tentang       hal-hal yang hendak diobservasi
2. Pahami tujuan-tujuan umum dan tujuan khusus penelitian yang sedang dilaksanakan, fokus penelitian, pertanyaan-perrtanyaan penelitian, baru kemudian tentukan materi atau objek yang hendak diobservasi.
3. Batasi ruang lingkup serta materi atau objek yang ingin diobservasi agar tidak melebar
4. Catat hasil observasi sedetail mungkin.
Empat pola dalam melakukan observasi :
1.      Pengamatan secara lengkap
Pengamat (observer) menjadi anggota masyarakat yang diamati secara penuh
2.      Pemeran serta sebagai pengamat
Pada pengamatan ini peneliti tidak sepenenuhnya sebagai pemeran serta (tidak menjadi anggota), namun masih tetap melaksanakan proses pengamatan.
3.      Pengamatan sebagai pemeran serta
Peranan pengamat secara terbuka diketahui oleh seluruh subjek, bahkan mungkin pula pengamat didukung oleh subjek
4.      Pengamatan penuh
Dalam proses ini peneliti dengan bebas melaksanakan proses pengamatan tanpa diketahui oleh subjek yang sedang diamatinya.

C.     TEKNIK WAWANCARA
Model wawancara yang dapat dilakukan meliputi wawancara tak berencara yang berfokus dan wawancara sambil berlalu. Wawancara tak berencana berfokus adalah pertanyaan yang diajukan secara tidak terstruktur, namun selalu berpusat pada satu pokok permasalahan tertentuy.wawancarasambil lalu adalah wawancara yang dituju kepada orang-orang yang dipilih tanpa melalui seleksi terlebih dahulu secara diteliti, tetapi dijumpai secara kebetulan (Koentjaraningrat, 1986;Danadjaja, 1988).
1.      Etika Wawancara
  a.  Memberi tahu topik penelitian
  b.  Melindungi identitas subjek (informan)
  c.  Menghormati hal-hal yang dianggap “tabu”
  d.  Memehami budaya dan bahasa informan
  e.  Gunakan penerjemah (interpreter)
  f.  Informan sebagai pemandu peneliti
  g.  Memperhatikan penampilan diri
  h.  Tidak menjelaskan secara detail  kepada informan
  i.  Tidak mengalihkan fokus pembicaraan
  j.  Harus bersikap netral
  k.  Memosisikan informan ssebagai yang paling tahu
  l. Ikuti pandangan dan pemikiran informan
2.      Jenis Wawancara
  a. Wawancara Terstruktur
  b. Wawancara Tidak Terstruktur
  c. Wawancara Kelompok
  d. Wawancara Bergender
  e. Wawancara Berbingkai (framing)
  f. WawancaraInterpreting

D.     FOKUS GROUP DISCUSSION
Fokus group discussion (FDG, diskusi kelompok terfokus), dirancang untuk melakukan pengumpulan data dengan menggunakan sebuah forum diskusi dengan tema-tema yang telah dipersiapkan sejak awal oleh peneliti.
Prosedur pelaksanaan FGD
1.Pendahuluan
  a. Mengucapkan terima kasih
  b. Memperkenalkan diri
 c.Mengingatkan para peserta akan pentingnya peran serta masing-masing individu
2.Pelaksanaan Kegiatan
  a. Menyebutkan tema
  b.Sampaikan bahwa peneliti begitu tertarik dengan pendapat, saran, komentar, dan ide para audiensi tentang topik tersebut
  c.Jangan lupa untuk menyampaikan bahwa mungki ada pendapat bahwa mungkin saja terjadi perbedaan pandangan diantara peserta dan hal tersebut diperbolehkan diantara peserta diskusi
  d.Peserta boleh saja langsung saja mengemukakan pendapat.
 e. Ada kemungkinan topik diskusi berkembang pada hal-hal yang berhubungan dengan topik utama.
 f.Sampaikan pada audiens bahwa jika satu topik telah selesai dibicarakan, diskusi akan lanjut ketopik berikutnya.
3.      Materi Diskusi
Bagian pertama membicarakan tentang :
a.       Masalah yang timbul
b.      Penyebab timbulnya masalah
c.       Persepsi masyarakat tentang masalah tersebut
d.      Akibat masalah tersebut
Bagian kedua :
a.       Upaya menangani masalah
b.      Hasilnya/ keberhasilan
c.       Keandalannya
d.      Pendukungnmya
Bagian ketiga membicarakan tentang peran aktor (peserta) dalam menangani hal tersebut.
4.      Penutup diskusi

E.     HUMAN INSTRUMENT
Peneliti sendiri yang bertindak sebagai instrument penelitian. Kelemahan metode ini adalah peneliti tidak dapat berada pada dua situasi berbeda.


Daftar Pustaka :
Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga.





ANALISIS DATA KUANTITATIF (BAB 13)



BAB 13
ANALISIS DATA KUANTITATIF

A.           TAHAPAN ANALISIS DATA
Suharsimi Arikunto menyebutkan 3 langkah analisis data :
1.             Persiapan
a.    Cek identitas responden sesuai dengan informasi yang diharapkan
b.    Cek kelengkapan data yang diterima
c.     Cek jawaban responden terhadap variable-variabel utama
Dalam  langkah persiapan ini peneliti harus memilih atau menyortir data (instrumen yang ada) sehingga hanya data terpakai saja yang tertinggal dan siap dianalisis. Tujuan utama langkah persiapan ini adalah untuk membersihkan data (mereduksi) dan menyiapkan data bagi pemilahan data lanjutan.
2.             Tabulasi
Kegiatan memasukan data dalam tabel-tabel yang telah dibuat (biasanya dengan sistem tally, yaitu menghitung frekuensi atau jumlah dengan memberi tanda coret atau garis tally) dan mengatur angka-angka untuk dapt dianalisis.
a.    Scoring (memberikan skor) terhadap item-item yang perlu diberikan skor
b.    Koding, yaitu member kode-kode tertentu terhadap suatu item jika item tersebut tidak diberi skor
3.      Pendekatan data sesuai dengan pendekatan penelitian
a.       Distribusi frekuensi adalah teknik analisis statistik yang digunakan untuk mendeskripsikan angka-angka suatu gejala dengan menggunakan dasar frekuensi kemunculan angka atau data dalam suatu rentangan kelas
b.      Ukuran gejala pusat merupakan suatu bilangan yang menunjukkan sekitar mana bilangan-bilangan yang ada dalam sekumpulan data itu tersebar. Oleh karena itu ukuran gejala pusat sering disebut dengan harga rata-rata. Ukuran gejala pusat antara lain, median, modus, kuartil, desil, persentil
c.        Pengukuran variasi merupakan pengukuran yang muncul karena penerapan pengukuran dispersi yang digunakan untuk membandingkan variabilitas nilai-nilai observasi data lainnya.


B.     CARA PEMAKNAAN DATA
Sesudah pengumpulan data kita masih harus menganalisisnya beberapa cara menganalisis data:
1.             Penggunaan rumus statistik dalam pendekatan kuantitatif
2.             Analisis statistik deskriptif
Menganalisis dengan cara ini biasanya formula yang digunakan mencakup keseluruhan setidaknya terdiri dari mode(untuk mencari kecendrungan), mean(rata-rata, juga untuk mencari kecendrungan umum), presentase dan standar deviasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai cara untuk mengelompokkan variable yang diteliti.
3.             Statistik inferensial
 Beberapa model analisis statistic inferensial
 1. Mencari hubungan 1 variabel bebas dan 1 variabel terikat
 2. Mencari hubungan 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat
 3. Mencari hubungan 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat dengan cara mengeliminasi salah satu variable bebas
 4. Mencari pengaruh 1 variabel bebas terhadap 1 variable terikat
 5. Mencari pengaruh 2 variabel bebas terhadap 1 variable terikat
 6. Membandingkan antar variable atau kelompok


Daftar Pustaka: 
Idrus, Muhammad, (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: Erlangga.